Termasuk hal yang penting dalam pembinaan anak muslim adalah dengan menghindari bersahabat dengan teman-teman yang buruk dan jahat, hendaklah ia tumbuh dewasa dengan sahabat-sahabat yang baik, bermajelis dengan orang-orang dewasa sehingga mereka mendapatkan tambahan ilmu dan pengalaman, belajar adab dan akhlak. Bahkan bisa jadi anak kecil yang mendapatkan karunia Allah berupa kecerdasan dan kepandaian dapat memberikan manfaat yang banyak kepada manusia dan orang-orang yang bergaul dengannya maka kedua orang tuanya dan orang-orang yang mendidiknya ikut bergembira.
Teman mempunyai pengaruh yang sangat kuat dalam membentuk kepribadian anak. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, ”Seseorang menurut agama sahabatnya, maka hendaklah setiap orang memperhatikan dengan siapa dia bersahabat”. (H.R. Abu Daud, Tirmidzi dan Ahmad dengan sanad hasan)
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam juga bersabda,
“Sesungguhnya perumpamaan teman majelis yang shalih dan teman majelis yang buruk seperti orang yang membawa minyak misk (kasturi) dan pandai besi. Orang yang membawa minyak misk bisa jadi ia memberimu hadiah, atau engkau membeli darinya atau engkau mencium bau harum darinya. Sedangkan pandai besi bisa jadi ia membakar bajumu atau engkau mendapatkan darinya bau yang tidak sedap.” (Muttafaq Alaih)
Syaikh Bakr Abu Zaid dalam bukunya “Hilyatu Thalibil Ilmi” memperingatkan penuntut ilmu agar hati-hati terhadap teman yang buruk karena adab yang buruk dan karakter seseorang mudah berpindah dan manusia diberi naluri untuk saling menyerupai dan meniru temannya. Hati-hati dari bergaul dengan mereka karena pencegahan lebih mudah dari pengobatan. Pilihlah teman yang dapat membantu mencapai tujuanmu yang mulia dan cocok dengan tujuan tersebut, pilihlah teman yang mendekatkan dirimu kepada Allah. Kemudian beliau membagi teman itu menjadi tiga macam:Lanjutkan membaca “TEMAN DAN PENGARUHNYA DALAM MEMBENTUK KEPRIBADIAN ( KISAH ANAK MENDAMAIKAN DUA ORANG BERSELISIH LEWAT SMS )”